Pertemuan : 3 (4×45 menit)
MACAM-MACAM ALAT UKUR KELISTRIKAN
Dalam pengukuran kelistrikan ada beberapa alat ukur yang kita gunakan. Untuk itu alat ukur dipilah-pilah sesuai dengan fungsinya.
- Amperemeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran arus, baik arus AC ataupun arus DC. alat ukur ini biasanya dipasang secara seri terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur
- Voltmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan baik tegangan AC atau tegangan DC. Alat ukur ini biasanya dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur.
- Wattmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran daya. Sebenarnya alat ukur ini merupakan perpaduan dari dua alat ukur yaitu : voltmeter dan Amperemeter.
- Ohmmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tahanan sebuah komponen atau rangkaian atau resistor. alat ukur ini dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur tahanannya
Tetapi pada umumnya kebanyakan para teknisi elektro, kelistrikan atau komputer lebih senang menggunakan alat ukur yang dinamakan Multimeter/Multitester karena alat ukur ini memiliki sifat multifungsional, dikarenakan dalam satu alat ukur bisa dikunakan sebagai Voltmeter, Amperemeter, dan Ohmmeter.
PENGGUNAAN MULTIMETER UNTUK MENGUKUR TEGANGAN
Sebelumnya marilah kita mengenal terlebih dahulu bagian-bagian dari Multimeter analog di atas melalui gambar di bawah ini :
Keselamatan kerja
Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut :
- Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah memasang.
- Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct current). Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan DC).
- Besar Tegangan. Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah mengetahui berapa besar tegangan yang akan diukur, untuk memudahkan penentuan Batas Ukur. Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur (setiap multimeter yang berbeda merk biasanya berbeda nilai batas ukurnya, sehingga kita harus menyesuaikan). Misal : kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui bahwa jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, maka batas ukur yang harus dipilih (jika menggunakan multimeter di atas) adalah 250 atau 1000. Jika kita belum mengetahui tegangan yang akan diukur, pilihlah batas ukur yang paling tinggi.
- Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting, dan akan merusak multimeter.
- Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus. Pada saat melihat jarum penunjuk jangan sampai bayangan jarum terlihat (untuk beberapa multimeter biasanya disediakan cermin/kaca/mirror di antara skala), jika masih terlihat bayangan jarum maka hasil penunjukan jarum kurang presisi (tepat).
- Gunakan alas kaki yang terbuat dari bahan isolator (sandal, sepatu, keset, gelang anti static (Anti-static Wrist Strap/Anti-static Wrist Band), sebagai pengaman jika terjadi kejutan listrik (kesetruuum). Hindari penggunaan karpet sebagai isolator.
Rumus :
dimana :
VAC = Tegangan
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
STUDI KASUS : MENGUKUR TEGANGAN AC
Kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui tegangan PLN secara teori adalah 220VAC, maka langkah kerja-nya adalah
- Masukkan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal com (-).
- Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250
- Karena ini pengukuran AC, maka posisi penempatan probe bisa bolak-balik.
- Colokkan kedua probe multimeter masing-masing pada lubang PLN (karena yang diukur tegangan AC, tidak usah kuatir kalau terbalik).
- Baca dan Perhatikan hasil penunjukan jarum penunjuk.
Cara Membaca Jarum Penunjuk
Pilihlah SM (Skala Maksimum) yang akan digunakan, pada gambar multimeter di bawah ini ada 3 pilihan SM (Skala Maksimum) yaitu : 10, 50, 250
Jika kita memilih SM (Skala Maksimum) = 250, maka skala yang dipakai adalah :
Sekarang tinggal membaca jarum penunjuk. Dari gambar di atas mari kita cuplik pada bagian jarum penunjuk, seperti digambarkan di bawah ini :
Dari gambar di atas diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat 10 strip, sehingga besar setiap strip (kita anggap simbol bobot setiap strip = S):
Karena bobot setiap strip = 5 maka dari cuplikan jarum penunjukan di atas dapat digambarkan kembali :
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa JP (Jarum Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal memasukkan dalam rumus.
SELESAI
jika ada pertanyaan silahkan posting melalui komentar
11 November 2010 pukul 10:20
mau nya cara mengukur tegangan pada powersuplay atx???
kompute sya jdi tidak jalan sama sekali,,,,,,,,,,,
SukaSuka
13 April 2011 pukul 07:39
ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan pengukuran tegangan power supply yaitu :
Lepas main connector power supply dari mainboard, kemudian koneksikan kabel warna abu-abu dan hijau, setelah itu hubungkan power supply dengan tegangan PLN.
Tegangan keluaran pada power supply adalah tegangan DC, jadi pada saat pengukuran arah selector pada multimeter harus diarahkan pada tegangan DC. Kemudian perhatikan warna dari kabel main connector, yang paling utama dalam pengecekan power supply adalah kabel berwarna kuning=12v, merah=5v, dan orange=3,3v. Pada saat mengukur tegangan dari kabel berwarna kuning pastikan batas ukur dari multimeter harus lebih besar dari 12v, misal batas ukur yang lebih besar dari 12v yang tersedia pada multimeter adalah 50, maka arahkan selektor multimeter mada batas ukur 50v, begitu juga saat melakukan pengukuran kabel berwarna merah dan orange, kita bisa menggunakan batas ukur diatas tegangan yaitu 10v (tergantung pada batas ukur multimeter).
Colokkan probe pada multimeter yang berwarna hitam sebagai ground pada kabel berwarna hitam pada kabel main connector, dan probe berwarna merah pada multimeter pada kabel main connector yang akan diukur tegangannya
Perhatikan hasil pengukuran, pastikan bahwa tegangan yang ditunjukkan adalah ±5% dari tegangan normal sebagai toleransinya, misalnya untuk tegangan 12v, maka tegangan yang diperbolehkan diantara rentang 11,4v-12,6v. Jika tidak berada pada rentang itu, maka power supply anda sudah tidak stabil/bermasalah, jika prosentasenya melebihi dari ±10%, maka dapat dipastikan bahwa power supply anda sudah rusak. Lakukan pengukuran dan toleransi yang sama untuk pengukuran tegangan kabel berwarna merah dan orange
SukaSuka
29 Oktober 2012 pukul 11:35
Lepas dulu power supply dari body/chasing kemudian colokkan kabel power supply pada tegangan PLN (ingat gunakan pengaman alas kaki yang terbuat dari bahan isolator (misal sandal, keset, gelang anti statik) untuk berjaga-jaga dari bahaya kejutan listrik, kemudian cari kabel power on pada power supply yaitu kabel abu2 dan hijau. Dengan menggunakan potongan 1 kabel kecil kira-kira panjang 5 cm, short-kan kedua kabel tersebut dengan memasukkan kabel pada lubang main connector warna hijau dan abu-abu. Jika power supply masih dapat bekerja maka fan power supply akan menyala (bukan tolok ukur karena jika fan-nya rusak makan fan pun akan mati meskipun power supply sebenarnya hidup). Untuk memastikan gunakan multimeter untuk mengukur tegangan output masing masing kabel (kuning, merah,biru dan orange).
SukaSuka
Ping-balik: Pendidikan elektronika analog & digital « fajarkris
24 November 2011 pukul 16:04
mas, mau tanya kalau mau cari alat ukur tegangan jarum akupunktur pada terapy tusuk jarum , yaitu mengukur biovoltage, di mana cari alatnya, dan bagaimana metode pengukurannya ????
Dari yudha herlambang
081952657071
ngumarsb@indosat.net.id
bandiagung@yahoo.com
terimakasi atas babntuan infoprmasinya
SukaSuka
29 Oktober 2012 pukul 11:27
Waduh maaf, saya belum pernah tahu alat itu. sebenarnya prinsip kerjanya hanya mengalirkan arus dengan tegangan tertentu. Yang jelas arus yang dikonsumsi tidak lebih dari 3mA. karena jika arus yang memasukki tubuh manusia melebihi itu, akan buruk bagi kesehatan. Meskipun arus yang masuk kecil tetapi dikenai tegangan yang besar akan sangat berbahaya. Contoh analogi untuk memudahkan gambaran, jika diumpamakan arus itu air dialirkan dengan tegangan (yang diumpamakan tekanan) yang besar, meskipun airnya sedikit, maka jika terkena permukaan kulit akan sobek.
SukaSuka
24 Mei 2012 pukul 19:52
ty infonya
SukaSuka
23 Februari 2013 pukul 14:07
Mas, watt meter itu apa di jual di pasaran?
saya cari-cari di toko elektro kok sulit sekali.
SukaSuka
12 September 2013 pukul 11:22
Sebenarnya masih ada, tapi memang agak sulit. soalnya biasanya wattmetter hanya dipasang pada panel-panel listrik. Sedangkan untuk kebutuhan pengukuran biasanya hanya menggunakan tang meter atau multimeter dg kemampuan pengukuran arus yang besar
SukaSuka
Ping-balik: MENERAPKAN TEKNIK ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL DASAR | etacuahrpl
Ping-balik: | WE BELIVE WE CAN
Ping-balik: macam-macam alat ukur kelistrikan | La Tahzan..!
23 Mei 2015 pukul 10:32
Bagus kang .. Saya jai nambah ilmu
SukaSuka
23 Mei 2015 pukul 10:32
Bagus kang .. Saya jadi nambah ilmu
SukaSuka
6 September 2015 pukul 08:18
Sip lah…
SukaSuka
29 September 2016 pukul 19:22
mengubah volmeter menjadi ampermeter bisa kang
SukaSuka
10 Januari 2017 pukul 10:08
Pada multimeter, umumnya ada fasilitas untuk mengukur arus (amperemeter), meskipun dengan keterbatasan besar arus
SukaSuka