Resistor adalah suatu benda/salah satu komponen elektronika yang memiliki sifat menghambat/menahan arus listrik mengalir pada sebuah media hantar, sehingga besar arus yang mengalir pada input terminal akan menjadi lebih kecil dibanding arus output.
Karena terjadi perbedaan jumlah arus pada output, maka akan terjadi perubahan tegangan pada terminal resistor tersebut. Resistor sangat umum digunakan pada peralatan elektronik, meskipun wujudnya berbeda-beda. Dalam kehidupan sehari-hari sifat resistor hampir ada pada semua benda, bahkan pada benda yang memiliki sifat konduktor sekalipun. Semakin besar tahanan benda, maka semakin sulit arus listrik mengalir. Semakin besar tahanan/daya resistansi pada suatu benda maka benda semakin mendekati sifat isolator demikian juga sebaliknya, semakin kecil tahanan/daya resistansi pada suatu benda maka benda tersebut semakin mendekati sifat konduktor. Bahkan ada beberapa perangkat elektronik yang memanfaatkan tahanan benda sehingga menghasilkan suatu panas atau cahaya. Misalkan seterika listrik/soldir, lempeng elemen setrika/soldir adalah bahan yang memiliki tahanan yang lumayan tinggi, tetapi dengan tegangan besar arus listrik dipaksa untuk melalui elemen tersebut. Arus yang dipaksa untuk melalui suatu media hantar yang memiliki tahanan tinggi akan menghasilkan suatu panas, dikarenakan arus (elektron yang mengalir) saling bergesekan dengan molekul benda tersebut.
Pada perangkat elektronik, resistor pada umumnya digunakan untuk membagi arus dan membagi tegangan. Untuk mengetahui besar tahanan dari sebuah resistor, kita membutuhkan sebuah alat ukur yang sering disebut dengan ohmmeter. Alat ukur lain yang paling banyak digunakan oleh seorang teknisi adalah multimeter.
Multimeter merupakan alat ukur dengan banyak fungsi, pada umumnya bisa digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan tahanan. Saat ini multimeter ada dua jenis yang pertama multimeter analog dan multimeter digital. Multimeter analog cara pembacaannya menggunakan jarum penunjuk dan skala, sedangkan multimeter digital pembacaannya lebih mudah dikarenakan sudah ada unit display berbentuk angka.
Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana cara melakukan pengukuran tahanan resistor (satuan ohm yang disimbolkan Ω) dengan menggunakan multimeter analog. Bagian yang paling penting dalam pembacaan tahanan menggunakan multimeter adalah :
- Pengaturan pengali pada knop multimeter
- Kalibrasi
- Pembacaan skala
Adapun langkah pengukuran adalah sebagai berikut :
- Siapkan multimeter.
- tancapkan probe merah pada terminal + dan probe hitam pada terminal – (com). Pada saat pemasangan probe pastikan dan biasakan warna probe sesuai dengan terminalnya, meskipun sebenarnaya tidak akan mempengaruhi pengukuran atau membahayakan alat ukur itu sendiri.
- Baca besar resistor berdasarkan gelang warnanya. Hal ini dilakukan untuk menentukan pemilihan pengali pada knop multimeter.
- Pilih pengali dengan mengarahkan knop multimeter pada pengali tahanan. Pemilihan pengali disesuaikan dengan besar tahanan yang akan diukur.
- Lakukan kalibrasi alat ukur. Perlu diingat bahwasannya kalibrasi dilakukan setiap kali kita mengganti besar pengalinya. Adapun langkah kalibrasi akan saya jelaskan pada bagian bawah artikel ini bagian contoh pengukuran.
- Lakukan pembacaan skala. Perlu diingat bahwa dalam pembacaan skala pada multimeter cari garis skala yang memiliki penunjuk angka nol di sebelah kanan. Biasanya garis skala pengukuran tahanan berwarna hijau dan ditandai dengan simbol Ω.
Contoh pengukuran :
Ukur tahanan resistor di bawah ini
Langkah pengukuran :
Siapkan multimeter dan tancapkan probe merah pada terminal positif (+) dan probe hitam pada terminal com (-).
Pembacaan tahanan resistor berdasarkan gelang warna resistor. Diketahui :
Gelang | Warna | Bobot | Hasil | Toleransi bawah | Toleransi atas |
Gelang 1 | orange | 3 | 330000 ohm | 326700 ohm | 333300 ohm |
Gelang 2 | orange | 3 | |||
Gelang 3 | kuning | 104 | |||
Gelang 4 | emas | 5% | 5,00% |
Pemilihan pengali pada multimeter berdasarkan besar tahanan yang telah diukur melalui pembacaan gelang warna. Jika erdasarkan pebacaan gelang warna resistor memiliki tahanan sebesar 330000Ω = 330KΩ. Untuk itu pengali tahanan dipilih yang x 1K.
Lakukan kalibrasi dengan menyatukan ujung kedua probe menjadi satu
Dari hasil penyatuan ujung probe diketahui bahwa jarum penunjuk belum menunjuk pada skala nol. Untuk itu kita perlu melakukan kalibasi, dengan memutar knop adj sampai jarum penunjuk menunjuk skala nol
Jika kalibrasi multimeter sudah dilakukan, kita tinggal melakukan pengukuran
Dari hasil pengukuran menunjukkan hasil :
Berdasarkan gambar di atas hasil menunjukkan 450. Dari hasil penunjukan tersebut kemudian dikalikan dengan pengali (1K) sehingga hasilnya
tahanan = 450 x 1000
tahanan = 450000
tahanan = 450K Ω
Jika kita masukkan dalam tabel :
Gelang | Warna | Bobot | Hasil | Toleransi bawah | Toleransi atas | Hasil pengukuran | Keterangan |
Gelang 1 | orange | 3 | 330000 ohm | 326700 ohm | 333300 ohm | 450000 ohm | resistor rusak |
Gelang 2 | orange | 3 | |||||
Gelang 3 | kuning | 104 | |||||
Gelang 4 | emas | 5% | 5,00% |
Dari tabel di atas diketahui ternyata resistor rusak. Hal ini dikarenakan nilai hasil pengukuran tidak ada dalam rentang toleransi bawah (326700 Ω) dan toleransi atas (333300 Ω) dari hasi pengukuran melalui pengamatan gelang warna
16 April 2014 pukul 06:09
1k=1000 kan?nah diatas waktu perhitungan R, 1k jadi 10000? trimakasih
SukaDisukai oleh 1 orang
24 Mei 2014 pukul 01:54
mantap
SukaSuka
1 Juni 2014 pukul 11:04
Reblogged this on ILMU TERAPAN.
SukaSuka
11 Juni 2014 pukul 22:49
Sangat membantu
SukaSuka
13 Juni 2014 pukul 08:40
Ok Mas Binsar, terima kasih koreksinya. Itu sudah saya perbaiki
SukaSuka
17 Juli 2014 pukul 00:05
gak ada angka 450 d avo meter darimana ith ?
SukaSuka
18 Juli 2014 pukul 11:40
Terima kasih Pak Ronie. Memang di multimeter tidak ada tulisan 450. yang ada kalau menurut jarum penunjuk, jarum penunjuk diapit 2 skala yaitu angka 100 dan 500. Skala 100 sampai 500 dibagi menjadi 5 strip. 1 strip bobotnya 100. Jadi kalau diurut dimulai dari 100-200-300-400-500. Jarum menunjuk diperkirakan berada di tengah-tengah skala antara 400 dan 500. Dari situ kita bisa menganggap/mengambil kesimpulan bahwa jarum menunjuk ke angka 450, meskipun angka 450 tidak tertera di multimeter. Ingat multimeter memiliki tingkat akurasi sendiri-sendiri. Bisa jadi hasil pengukuran kita tidak sama dengan hasil pengukuran menggunakan multimeter yang lain.
Terima kasih atas pertanyaannya
SukaSuka
17 Juli 2014 pukul 00:06
minta penjelasanya dung gan makash
SukaSuka
21 Juli 2014 pukul 14:31
sangat bermanfaat
SukaSuka
4 Agustus 2015 pukul 15:02
Teimakasih, sangat bermanfaat, bekal buat lomba bulan depan.
SukaSuka
6 September 2015 pukul 08:19
Selamat mengikuti lomba
SukaSuka
21 April 2016 pukul 22:15
cara membaca resistor dengan avo digital gmana gan baiki atau tidak nya .misal yank kita ukur 1ook maka di diplay menujukan nilay 98 apakan itu dalam kondisi baik ata rusak
SukaSuka
27 April 2016 pukul 08:58
Dilihat dulu toleransi dari resistor tersebut mas. Caranya lihat gelang warna ke 4 pada resistor.
SukaSuka
1 April 2019 pukul 22:04
Kalau misalnya ga ada toleransi gimana master
SukaSuka
23 Juli 2020 pukul 08:52
Setiap komponen pasti memiliki penyimpangan tingkat ketepatan nilai. Jadi harus tetap menggunakan toleransi
SukaSuka
16 September 2019 pukul 15:57
kayak foto agung sama adhi
SukaSuka
23 Juli 2020 pukul 08:48
weh iya bener….. kok tahu, siapa yan ini
SukaSuka